JENEPONTO, SULSEL - Sebanyak 59 orang pegawai honorer termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jeneponto ikut divaksin ketiga (Vaksin Booster) Selasa (8/7/2022).
Terpantau, pertama kali divaksin booster, yakni kepala Dinas Dukcapi Jeneponto, H. Muh Ja'far Abbas, selanjut menyusul pagawainya yang lain.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
H. Muh Ja'far Abbas mengatakan dari 75 orang pegawai honorer termasuk ASN Dukcapil Jenepoto sudah 96 persen yang ikut vaksin booster.
Adapun selebihhya sebut dia, belum bisa divaksin ketiga karena belum sampai waktunya seusai divaksin kedua.
"Jadi masih ada beberapa orang yang belum divaksin ketiga karena jarak waktunya itu belum sampai. Haruspi 3 bulan setelah vaksin kedua baru bisa vaksin booster, " ungkapnya.
Muh Ja'far Abbas menegaskan bahwa tidak alasan bagi pegawainya untuk tidak ikut vaksin ketiga. Sebab, itu untuk kebaikannya sendiri dan demi keselamatan bersama untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini.
"Saya tegaskan kepada semua pegawai tidak ada alasan tidak ikut vaksin ketiga sepanjang bersyarat, " tegasnya.
Di tempat yang sama, Tim TGC Dinkes Jeneponto, dr. Rinal menyampaikan, kegiatannya itu adalah menyasar beberapa OPD untuk melakukan vaksin booster.
Kata dia, Vaksin booster ini dilakukan setelah vaksin pertama dan kedua dengan jarak waktu tiga bulan.
"Jadi vaksinasi booster ini untuk teman teman pegawai yang sudah pernah ikut vaksin pertama' dan kedua, " katanya.
Menurut dia, vaksinasi booster ini bukan hanya dari kalangan ASN saja, akan tetapi, termasuk Masyarakat juga. Vaksin booster ini berlaku untuk umum dengan ketentuan sudah melakukan vaksin pertama dan vaksin kedua.
"Di Capil ini cukup bagus karena hampir semua stafnya ikut vaksinasi. Boleh dikata dari sekian banyak OPD Capil ini paling banyak orangnya yang ikut vaksin booster, " ungkapnya.
Disebutkan ada sekitar 58 orang pegawai Capil ikut vaksin booster. Intinya hampir semua karena dia yang minta divaksin. Biasanya yang mempengaruhi vaksinasi ini karena kesiapan dari sasaran orang yang mau divaksin.
"Kalau stock vaksin booster kita banyak disiapkan Dinkes karena kita buru sesuai target yang ditentukan 70 persen, " terangnya.
Penulis: Syamsir
Editor: Cq