Warga Miskin Ini 20 Tahun Tinggal di Rumah Reyot, Dua Anaknya Terpaksa Putus Sekolah Demi Nafkahi Orang Tua di Jeneponto

    Warga Miskin Ini 20 Tahun Tinggal di Rumah Reyot, Dua Anaknya Terpaksa Putus Sekolah Demi Nafkahi Orang Tua di Jeneponto
    Salah seorang warga miskin di Jeneponto, Sulawesi Selatan tinggal disebuah rumah tidak layak huni di Kampung Boyong, Kelurahan Tontokassi Timur, Kecamatan Tamalatea/Syamsir.

    JENEPONTO - Dia adalah Amir Dg Rowa (46) selaku kepala keluarga dan istrinya bernama, Indah (43) tinggal sebuah rumah tua reyot yang tidak layak huni di Kampung Boyong Kampoa, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

    Sepasang suami-isrti tersebut tinggal bersama 4 orang anaknya. Anak pertama bernama, Tamrin (18), Juliana (15), Armi (10) dan yang bungsu bernama, Imran (7 tahun).

    Dua orang diantaranya, yakni, Tamrin dan Armi terpaksa putus sekolah demi menopang kebutuhan hari-hari kedua saudara dan orang tuanya. 

    Tamrin dan Armi bekerja sebagai kuli bangunan bersama bapaknya ketika dibutuhkan. Itupun tidak selamanya dapat panggilan dari orang.

    Keluarga yang dikaruniai 4 (empat) orang anak ini tinggal satu atap di sebuah rumah tua reyot berukuran sekira 5x7 meter yang kondisinya sudah lapuk termakan usia. Mereka bertahan hidup dalam kondisi cukup memprihatinkan.

    Rumah yang mereka tinggali sebagai tempat berteduh tak hanya sempit, namun juga nyaris roboh. Tak satupun kayunya yang bisa digunakan kembali, dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu beberapa bagian sudah lepas (copot) begitupula atapnya yang terbuat dari sen sudah banyak yang rusak dan bergeser dari posisinya.

    Indah bercerita tentang kehidupanya bahwa rumah yang ditinggalinya sudah 20 tahun itu merupakan warisan dari orang tuanya Dg Sungguh yang telah meninggal dunia beberapa tahun silang.

    Saat ditanya kenapa anaknya putus sekolah, Indah bilang karena ia merasa kasihan dengan keadaan orang tua dan saudaranya.

    "Anaku bilang kasihan sama adek-adeknya kalau ada kebutuhan hari-harinya dan dia juga kasihan sama saya, " kata sang Ibu menirunya terlihat terpukul. 

    Indah mengaku sudah beberapa kali didata dan difoto rumahnya, bahkan, KK dan KTPnya sudah banyak kali difoto copy karena setiap ada orang yang datang mereka minta dokumen kependudukan, namun tak kunjung dapat bantuan rumah melainkan sekedar dijanji saja. 

    "Saya sudah berapa kali didata pak, rumahku juga difoto-foto ji dan foto copy KK sama KTP ku sudah habis mi lagi, tapi tidak pernah ja dapat bantuan bedah rumah kasihan selalu ja di janji-janji pak, " ucap Indah dengan mata berkaca.

    "Ini rumah warisan dari orang tua, tanahnya juga sudah diibahkan ke saya. Iye ada surat keterangan hibahnya yang mengatahui pak Lurah sama Pak Lingkungan, " sambungnya kepada media saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/9/2022). 

    Dia juga mengaku pemerintah setempat pernah datang melihat langsung kondisi rumahnya, tapi belakangan ini sudah tidak mendapat kabar lagi.

    Untungnya keluarga miskin yang terbilang jauh dari kelayakan ini mendapatkan bantuan Program Kelurga Harapan (PKH) sebagai penyambung hidup. 

    "Tolonglah saya pak dibantu supaya saya juga bisa tinggal di rumah yang layak huni bersama dengan anak-anak ku, kasihan kami pak dikala hujan turun kami terpaksa numpang tidur di rumah tetangga, " kata Indah sambil meneteskan air matanya.

    Keluarga miskin ini berharap kepada pihak pemerintah terkait supaya diperhatikan dengan harapan bisa tinggal di rumah yang layak huni dari sebelumnya.

    Penulis: Syamsir. 

    jeneponto sulsel
    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Delapan Rumah Panggung di Jeneponto Dieksekusi,...

    Artikel Berikutnya

    Disdikbud Jeneponto Bantu Warga Miskin yang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Panglima TNI Dampingi Menkopolkam Monitoring Pilkada Serentak Tahun 2024
    Kunker Pangkogabwilhan I Ke Tanjung Balai Karimun, Tinjau Pilkada Serentak di Wilayah Perbatasan
    Bakamla RI Sambut Kapal PCG BRP Gabriela di Dermaga Bitung
    Hasil Survey LMI November 2024, PASMI Paris - Islam Unggul di Pilkada Jeneponto
    PPK Tamalatea Gelar Bimtek Pemantapan Putungsura Pilkada Serentak Tahun 2024
    Gelar Rakor Gerakan Ketuk 10.000 Pintu, KPU Jeneponto Kerahkan Ratusan PPS Door to Door Dimasa Tenang Pilkada 2024
    Masa Tenang Pilkada 2024 Mulai 24 November, Ketua Panwaslu Kec. Bangkala: Tidak Boleh Lagi Kampanye Redaksi Politik
    Telan Anggaran Ratusan Miliyar, Pembangunan Drainase di Jeneponto Diduga Asal-asalan, Warga Minta Dibongkar
    Hasil Survey LMI November 2024, PASMI Paris - Islam Unggul di Pilkada Jeneponto
    Debat Publik Kedua di Makassar, Paslon Bupati Jeneponto Paris dan Islam Tampil Totalitas Paparkan Visi - Misi
    PPK Tamalatea Gelar Bimtek Pemantapan Putungsura Pilkada Serentak Tahun 2024
    Gelar Rakor Gerakan Ketuk 10.000 Pintu, KPU Jeneponto Kerahkan Ratusan PPS Door to Door Dimasa Tenang Pilkada 2024
    Wow..!! Massa Dukungan PASMI Tak Terbendung Bagaikan Bak Lautan Manusia di Lapangan Soeharto Kecamatan Kelara
    25 Ribu Pendukung PASMI Hadiri Pengukuhan di Bangkala, Simpatisan Pastikan Paris - Islam Unggul di Bangkala Induk dan Barat
    Ketua Umum KKT Jeneponto H. Alimuddin Silaturahmi Politik di Sekertariat KarDam Community, Dihadiri 21 Kordes Dapil Batara
    Dukung Program Makan Siang Gratis, PKK PUPR Jeneponto Sasar Sekolah SD Sajikan Makanan Bergizi
    Optimis Menang, Paslon Bupati Jeneponto Paris - Islam Kukuhkan Tim Pemenangan PASMI di 11 Kecamatan
    Sukses Hadapi Tahapan Pendaftaran Pencalonan Pilkada, Ketua KPU Jeneponto: Terimakasih kepada Seluruh Jajaran TNI-Polri dan Pemkab

    Ikuti Kami